Saturday, February 9, 2008

Rangkaian Kehidupan

Aku disini mau berbagi cerita, semoga kita dapat mengambil manfaat dari cerita ini, aku

mengutipnya dari buku "Kekuatan cinta"...

Suatu sore zahra sedang duduk bersama ayahnya di ruang keluarga. keduanya sibuk dengan

aktifitas masing2. zahra gadis kecil berumur 5 tahun itu, bermain dengan buku gambarnya.

sang ayah tampak tekun dengan majalahnya.

sesaat kemudian Zahra mendekati ayahnya. Ia bertanya, "ayah, ini gambar apa?" belum lagi

sang ayah menjawab, zahra kembali bertanya, "Ko, hewan ini ada buntutnya?" sang Ayah

menyisihkan majalahnya lalu dipeluknya Zahra. Dengan sabar ia jelaskan semua pertanyaan

sang anak. Beberapa lama berselang Ayah berkata,"Baik, kalau sudah selesai, ayo teruskan

saja sendiri, ya sayang. Ayah sibuk."

Zahra pun kembali ketempatnya bermain. namun belum lima menit zahra kembali "mengganggu"

ayahnya dengan banyak pertanyaan. tentang hewan dan hal2 dari dunia khayalnya. sang ayah

tampak enggan melayani segala celotehan anaknya. sebab, ia ingin sekali menyelesaikan

bacaannya."Ah, kalau saja aku bisa menyibukan anak ini dengan pekerjaan lain," guman sang

ayah. "Tentunya ia takan menggangguku lagi", begitu pikirnya

Aha, si ayah pun menemukan ide. Diambilnya majalah lama. ia gunting gambar sebuah

rumah.lalu duguntingnya lagi menjadi beberapa bagian. ia ingin membuat puzzle. Tapi,

rasanya puzzle itu terlalu sulit bagi anak berumur 5 tahun.

sang ayah berkata kpd anak perempuannya itu, "Zahra,sekarang ayah punya permainan. Ayo,

coba susun kembali kertas ini jadi gambat rumah. Nanti kalo sudah selesai, baru kamu boleh

kembali kesini. "Dalam hati sang ayah berguman, hmmm..tenanglah aku sekarang . Aku bisa

menyelesaikan bacaanku dan ia pasti sangat sibuk dengan pekerjaan ini.

Tapi sang ayah salah menduga. Belum 5 menit Zahra telah kembali. "aku sudah selesai!" Ayah

pun bingung, bagaimana bisa ia menyelesaikan tugas sesulit itu? Ayah bertanya, "Bagaimana

cara kamu menyusun gambar itu? pasti kamu minta tolong bunda ya?"

Mata bulat gadis itu berbinar, "ga ko, aku membuatnya sendiri. sebab, dibalik gambar ini

ada gambar boneka kesukaanku. Jadi aku menyusun gambar itu saja. Ini, gambar bonekaku, aku

senang sekali dengannya."

Sang ayah pun terdiam. Ia kalah dan harus siap melayani semua ocehan gadis kecilnya.

Teman, seringkali kita bersikap kpd anak2 begitu naif. Kita kerap meremehkan daya pikir

mereka. Kita yang sok dewasa sering berpendapat anak kecil bukanlah guru bagi kehidupan.

Mereka hanyalah pengganggu yang selalu mengusik ketenangan.

Namun, sayang, kita salah. Zahra telah membuktikannya. kita sering menganggap sebagai

sesuatu yang sulit. Dunia dalam pikiran kita, adalah potongan gambar2 yang tak runut.

Potongan2 itu pulalah yang kita susun dengan perasaan takut.

Dunia, bagi kita, adalah tempat segala masalah bersatu. Dan kita merangkainya dengan hati

penuh pilu. Dengan kata lain, dunia, bagi kita, dalah layaknya benang kusut yang penuh

dengan keruwetan, ketidakteraturan, dan kesumpekan.

Dunia bagi kita yang mengaku dewasa adalah amarah, amgkara, dengki, dendam, iri, dan maki

serta tangis nestapa. Padahal, jika kita mw menjenguk sisi lain dunia, ada byk keindahan

yang hadir disana. Ada byk kenyamanan dan kesenangan yang mampu diwujudkannya. Ya, asalkan

kita mw menjenguknya, melihat dengan lebih tekun dan jeli.

mencermati setiap bagian dari dunia yang kita sukai. Jalin-jemalin kenyamanan yang dapat

dirangkai dalam dunia, adalah sesuatu yang indah. Disana akan kita temukan kesejukan,

ketenangan, kesunyian, keteraturan, keterpaduan, dan segalanya, asalkan kita mw

menjenguknya.

Jadi, rangkaian gambar dunia mana yang akan anda susun? Dunia yang penuh angkara atau dunia

yang penuh cinta? Dunia yang penuh duri atau dunia yang penuh peduli? Anda sendirilah yang

akan merangkai potongan2 gambar itu. Rangkaian yang anda pilih akan membentuk kehidupan

anda. Selamat merangkai potongan hidup anda!!

Back To Yadz's Blogs